Krisis Iklim di Bangladesh: Ancaman yang Kian Nyata


1. Pendahuluan

Bangladesh adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Dengan populasi lebih dari 165 juta jiwa dan sebagian besar wilayahnya berada di dataran rendah, negara ini menghadapi berbagai ancaman akibat kenaikan permukaan air laut, banjir, siklon, dan perubahan pola curah hujan. Artikel ini akan membahas penyebab, dampak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi krisis iklim di Bangladesh.

2. Penyebab Krisis Iklim di Bangladesh

Beberapa faktor utama yang menyebabkan Bangladesh sangat rentan terhadap perubahan iklim antara lain:

  • Letak geografis: Bangladesh terletak di delta sungai Gangga-Brahmaputra-Meghna yang sering mengalami banjir akibat hujan musiman dan kenaikan permukaan air laut.

  • Pemanasan global: Emisi gas rumah kaca yang terus meningkat menyebabkan suhu global naik, mengakibatkan mencairnya es di kutub dan peningkatan permukaan air laut.

  • Deforestasi dan degradasi lahan: Penggundulan hutan mangrove, terutama di daerah Sundarbans, mengurangi perlindungan alami terhadap badai dan erosi pantai.

  • Urbanisasi dan pertumbuhan populasi: Perluasan kota yang pesat dan meningkatnya populasi menambah tekanan terhadap sumber daya alam dan meningkatkan risiko banjir perkotaan.

3. Dampak Krisis Iklim

a. Kenaikan Permukaan Air Laut

Kenaikan permukaan air laut mengancam wilayah pesisir Bangladesh. Diperkirakan bahwa dalam beberapa dekade mendatang, jutaan orang harus mengungsi karena tanah mereka terendam air laut.

b. Banjir dan Siklon

Bangladesh mengalami siklon tropis yang semakin sering dan dahsyat. Misalnya, Siklon Sidr (2007) dan Siklon Amphan (2020) menyebabkan kerusakan besar dengan korban jiwa dan kehancuran infrastruktur.

c. Perubahan Pola Curah Hujan

Curah hujan yang tidak teratur menyebabkan gagal panen dan memperburuk krisis pangan. Sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi negara ini sangat terdampak oleh perubahan iklim.

d. Krisis Air Bersih

Intrusi air laut ke dalam sumber air tawar mengakibatkan kekurangan air bersih di daerah pesisir. Ini berdampak pada kesehatan masyarakat, meningkatkan kasus penyakit yang berhubungan dengan air tercemar.

4. Langkah Penanggulangan

a. Adaptasi dan Mitigasi

  • Pembangunan tanggul dan bendungan: Pemerintah Bangladesh telah membangun infrastruktur penahan air untuk melindungi daerah pesisir dari banjir.

  • Rehabilitasi hutan bakau: Upaya penanaman kembali hutan mangrove di Sundarbans bertujuan untuk mengurangi dampak badai dan erosi pantai.

  • Sistem peringatan dini: Teknologi peringatan dini untuk siklon dan banjir telah ditingkatkan guna menyelamatkan lebih banyak nyawa.

b. Inovasi dalam Pertanian

  • Pengembangan varietas padi tahan banjir dan kekeringan untuk memastikan ketahanan pangan.

  • Teknik pertanian berkelanjutan seperti sistem irigasi yang lebih efisien untuk menghemat air.

c. Dukungan Internasional

Bangladesh mendapat bantuan dari berbagai organisasi internasional dan negara lain dalam bentuk dana perubahan iklim dan transfer teknologi untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana.

5. Kesimpulan

Krisis iklim di Bangladesh adalah tantangan besar yang mempengaruhi jutaan jiwa. Dengan kombinasi upaya lokal dan global, termasuk mitigasi dan adaptasi, negara ini berusaha mengurangi dampak perubahan iklim. Namun, kerja sama internasional dan kebijakan yang lebih kuat masih diperlukan untuk mengatasi ancaman yang semakin nyata ini.

Have any Question or Comment?

Leave a Reply