Ketika kita mendaftarkan nomor telepon atau data pribadi lainnya untuk mengakses layanan tertentu, seperti membuka rekening bank, mendaftar asuransi, atau mengajukan pinjaman, kita mempercayakan informasi ini kepada pihak-pihak penyedia layanan. Namun, tidak jarang setelahnya, kita mulai menerima SMS, telepon, atau pesan WhatsApp dari pihak yang tidak dikenal, menawarkan produk atau jasa. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa data pribadi kita telah dijual atau dibagikan kepada pihak ketiga.
Banyak perusahaan di Indonesia yang memiliki akses ke data pribadi pengguna, termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan lainnya. Mereka mungkin menyimpannya sesuai peraturan yang berlaku, tetapi seringkali data ini digunakan lebih luas dari sekadar tujuan utama layanan, seperti pemasaran langsung atau diberikan ke pihak ketiga yang berkepentingan.
Cara Mengenali Kebocoran Data Pribadi
1. Metode Pengujian dengan Nomor Baru
Salah satu cara untuk mengidentifikasi kebocoran data adalah dengan menggunakan nomor telepon baru yang belum diberikan kepada siapa pun kecuali satu layanan tertentu, seperti untuk membuka rekening bank atau mendaftar layanan online. Jika kemudian nomor tersebut menerima spam iklan, besar kemungkinan bahwa layanan tempat kita mendaftar telah menjual atau membagikan data tersebut.
2. Pengalaman Pengguna dengan Aplikasi Belanja Online
Banyak jaringan minimarket dan layanan belanja daring yang meminta kita untuk menyetujui syarat dan ketentuan (terms and conditions) sebelum dapat mengakses layanan mereka. Dalam kebijakan privasi ini, pengguna diminta untuk setuju dengan pemrosesan data pribadi mereka. Walaupun pada satu sisi pemrosesan data diperlukan untuk pengiriman produk atau layanan pelanggan, di sisi lain, data tersebut mungkin juga disediakan untuk kegiatan marketing atau promosi dari mitra bisnis mereka.
Jenis Data Pribadi yang Dapat Disimpan dan Digunakan
Data pribadi yang disimpan oleh perusahaan biasanya meliputi:
- Nama lengkap
- Alamat lengkap
- Jenis kelamin
- Nomor HP
- Alamat email
Data-data ini dapat digunakan tidak hanya untuk kebutuhan pengiriman dan pemrosesan pesanan tetapi juga untuk keperluan lain yang dicantumkan dalam syarat layanan, seperti analisis konsumen dan pemasaran langsung.
Risiko dan Kekhawatiran Terkait Privasi Data
-
Direct Marketing dan Promosi Pihak Ketiga
Dalam syarat layanan, seringkali ada klausul yang menyebutkan bahwa data pengguna akan digunakan untuk kegiatan promosi, baik dari perusahaan tersebut maupun dari mitra bisnis mereka. Ini termasuk direct marketing, di mana pengguna akan menerima promosi langsung dari pihak ketiga yang mungkin tidak pernah berinteraksi dengan mereka sebelumnya. -
Lisensi dan Pengungkapan Data Pribadi
Beberapa perusahaan memiliki klausul yang menyebutkan bahwa mereka dapat melisensikan atau mengungkapkan data pribadi pengguna untuk tujuan apa pun yang dianggap “wajar.” Namun, definisi “wajar” ini seringkali tidak jelas, dan lisensi yang diberikan bisa saja berarti perusahaan tersebut menjual akses data pengguna kepada pihak ketiga untuk keuntungan finansial. -
Pemberian Data ke Lembaga Pemerintah
Selain keperluan bisnis, data pribadi juga bisa dibagikan ke lembaga pemerintah atau otoritas lain sesuai dengan hukum yang berlaku. Ini dapat mencakup berbagai jenis data, terutama jika ada permintaan dari pemerintah terkait investigasi atau regulasi tertentu.
Langkah yang Bisa Dilakukan Pengguna untuk Melindungi Data Pribadi
-
Baca Kebijakan Privasi dan Syarat Layanan
Sebelum menyetujui syarat dan ketentuan, perhatikan bagian tentang pemrosesan data pribadi. Cermati apakah ada klausul yang mencantumkan kemungkinan pembagian data dengan pihak ketiga. -
Mengajukan Keluhan jika Mendapatkan Spam
Jika merasa terganggu dengan iklan yang masuk dari pihak-pihak tidak dikenal, pengguna dapat melaporkannya sebagai spam. Di beberapa negara, praktik spam semacam ini dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum. -
Menghindari Layanan yang Memaksa Penggunaan Data Pribadi
Jika sebuah layanan mewajibkan persetujuan penggunaan data pribadi untuk pemasaran atau kegiatan yang tidak relevan, pengguna dapat mempertimbangkan untuk mencari alternatif layanan yang lebih menghargai privasi.
Dalam dunia digital saat ini, menjaga privasi data pribadi adalah tantangan besar. Konsumen perlu lebih berhati-hati saat memberikan data pribadi kepada pihak ketiga dan lebih proaktif dalam mengidentifikasi tanda-tanda bahwa data mereka mungkin telah disalahgunakan.
kanalesia.com | Bringing the knowledge you need