5 CARA MUDAH MEMPERBANYAK ANAKAN PADI PRODUKTIF


Berikut ini adalah langkah-langkah detail untuk meningkatkan hasil panen padi melalui metode perbanyakan anakan produktif:

1. Pemilihan Varietas Padi

  • Langkah-langkah:
    1. Tentukan varietas padi yang memiliki potensi menghasilkan banyak anakan produktif. Varietas yang disarankan meliputi: Inpari, Pajajaran, Cakra Buana, Ciherang, dan Sertani.
    2. Pastikan varietas yang dipilih sesuai dengan kondisi cuaca, musim tanam, serta potensi serangan hama dan penyakit di wilayah Anda.

2. Proses Tanam

  • Langkah-langkah:
    1. Siapkan bibit padi yang berusia antara 10 hingga 17 hari setelah semai. Bibit yang terlalu tua (lebih dari 17 hari) cenderung menghasilkan lebih sedikit anakan.
    2. Pastikan lahan sudah dipersiapkan dengan baik, tanah diolah hingga gembur dan rata.
    3. Tanam 2 hingga 3 bibit per lubang dengan kedalaman tanam sekitar 2-3 cm.
    4. Gunakan metode tanam Jajar Legowo (idealnya sistem 2:1 atau 4:1) untuk mengoptimalkan jarak antar tanaman sehingga perakaran dan pertumbuhan anakan menjadi lebih baik.
    5. Jajar Legowo 2:1 berarti dua baris padi ditanam rapat dan satu baris kosong, sedangkan 4:1 berarti empat baris ditanam rapat dan satu baris kosong.

3. Pemupukan

  • Langkah-langkah:
    1. Lakukan pemupukan pertama saat padi berumur 7-10 hari setelah tanam.
    2. Gunakan pupuk yang kaya akan nitrogen dan fosfat karena kedua unsur ini penting untuk pembentukan anakan produktif.
    3. Pemupukan kedua bisa dilakukan pada saat tanaman memasuki fase anakan produktif, yakni sekitar umur 25-30 hari setelah tanam.
    4. Pupuk dapat diberikan secara bertahap sesuai dengan usia dan kebutuhan tanaman untuk mengoptimalkan pertumbuhan.

4. Pengelolaan Air

  • Langkah-langkah:
    1. Terapkan sistem pengairan berselang dengan cara membasahi dan mengeringkan lahan secara bergantian.
    2. Awalnya, genangi lahan dengan air setinggi 2-5 cm selama 10 hari setelah tanam.
    3. Keringkan lahan hingga kondisi macak-macak (lembab, tapi tidak terlalu basah) selama sekitar 14 hari.
    4. Ulangi pola pengairan berselang ini hingga fase generatif (panen) untuk mendorong pembentukan anakan lebih banyak.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

  • Langkah-langkah:
    1. Monitor secara rutin tanaman padi, terutama pada fase vegetatif awal (0-30 hari) ketika anakan produktif mulai terbentuk.
    2. Jika ditemukan hama seperti penggerek batang, keong, atau tikus, lakukan pengendalian sesegera mungkin.
    3. Gunakan metode pengendalian yang sesuai: secara mekanis (misalnya perangkap), biologis (predator alami), atau kimia (insektisida).
    4. Usahakan melakukan pengendalian hama sedini mungkin agar tidak mempengaruhi jumlah anakan produktif.

6. Perawatan dan Pemeliharaan Lahan

  • Langkah-langkah:
    1. Pastikan pH tanah selalu dalam kondisi ideal untuk pertumbuhan padi, yaitu sekitar pH 5.5-7.
    2. Jika pH tanah tidak sesuai, lakukan perbaikan seperti menambahkan bahan organik atau kapur pertanian sesuai kebutuhan.
    3. Selain menjaga kualitas tanah, penting untuk mengendalikan gulma dengan cara manual atau menggunakan herbisida secara hati-hati agar tidak merusak tanaman padi.
    4. Lakukan pemeliharaan hingga fase panen dengan tetap memperhatikan perkembangan jumlah anakan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat meningkatkan jumlah anakan produktif pada padi, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil panen secara signifikan serta menekan pertumbuhan gulma.

Have any Question or Comment?

Leave a Reply