Berikut adalah langkah-langkah untuk mempercepat penjualan foto di Shutterstock:
1. Pastikan Kualitas Foto yang Tinggi
- Kualitas adalah segalanya. Foto harus tajam, memiliki detail yang baik, dan komposisi yang menarik.
- Bebas noise: Hindari foto yang memiliki noise atau gangguan visual.
- Fokus yang tepat: Objek utama harus fokus dengan jelas.
- Resolusi tinggi: Minimal 3000 piksel di satu sisi. Semakin besar resolusi, semakin baik, terutama jika digunakan untuk cetakan besar seperti billboard.
2. Pilih Niche yang Tepat
- Tentukan niche yang dikuasai dan disukai. Ini bisa berupa foto makanan, lifestyle, alam, atau apapun yang sering dicari.
- Niche populer lebih cepat laku. Foto dengan niche seperti makanan, alam, atau lifestyle biasanya lebih cepat laku karena permintaannya tinggi.
- Portofolio konsisten: Fokus pada satu niche membuat portfolio lebih spesifik dan menarik perhatian pembeli yang tertarik pada niche tersebut.
- Ikuti content brief dan shot list Shutterstock. Hal ini berdasarkan permintaan pasar sehingga lebih terarah dan berpotensi besar terjual.
3. Optimalkan Deskripsi dan Metadata
- Deskripsi yang jelas: Pastikan deskripsi foto menggambarkan isi foto secara tepat dan relevan.
- Isi metadata lengkap: Metadata seperti keyword, kategori, dan lokasi harus diisi dengan benar. Ini membantu foto lebih mudah ditemukan.
- Pemilihan keyword yang tepat: Gunakan keyword yang spesifik dan relevan dengan foto. Hindari memasukkan keyword yang tidak relevan karena bisa menurunkan ranking di pencarian Shutterstock.
4. Konsisten dalam Upload
- Rajin meng-upload foto baru. Shutterstock dan algoritmanya menyukai kontributor yang aktif. Semakin sering kamu upload, semakin sering fotomu muncul di pencarian.
- Buat jadwal upload: Misalnya seminggu sekali atau dua kali, atau setiap hari jika memungkinkan.
- Konsistensi meningkatkan reputasi. Konsistensi menunjukkan profesionalisme dan membuat pembeli lebih sering kembali ke portfolio untuk melihat foto terbaru.
5. Ikuti Tren dan Musim
- Perhatikan tren dan event musiman. Foto dengan tema tertentu seperti Halloween, Ramadhan, Tahun Baru lebih cepat laku menjelang perayaan tersebut.
- Riset tren populer: Cek event atau tren terbaru, seperti launching produk baru (misalnya iPhone), dan persiapkan foto yang relevan.
- Upload foto sebelum event: Unggah foto minimal 1-2 bulan sebelum event untuk memberi waktu review dan penjualan.
6. Lengkapi Dokumen Legalitas
- Pentingnya model release atau property release: Jika fotomu memuat orang atau properti yang dapat dikenali, pastikan memiliki dokumen rilis yang sesuai.
- Shutterstock sangat ketat. Foto yang tidak memenuhi syarat legalitas bisa ditolak langsung.
- Jika tidak bisa mendapatkan rilis, jual sebagai editorial. Foto editorial bisa tetap dijual namun hanya untuk keperluan non-komersial.
7. Promosikan Portofolio
- Gunakan media sosial: Promosikan foto di media sosial, blog pribadi, atau Pinterest. Semakin banyak orang yang melihat, semakin besar peluang terjual.
- Interaksi dengan komunitas: Bergabunglah dengan komunitas fotografi dan microstock untuk mendapatkan exposure lebih besar dan membangun jaringan yang baik.
Langkah-langkah ini dapat membantu meningkatkan peluang fotomu lebih cepat terjual di Shutterstock. Fokus pada kualitas, pemilihan niche, serta optimasi deskripsi dan promosi adalah kunci utama.
kanalesia.com | Bringing the knowledge you need