Berikut adalah langkah-langkah detail dalam proses pembuatan backisting (bekisting) dak cor konvensional hingga perakitan besi:
1. Pengukuran Awal
- Ukur jarak antar kanal menggunakan ukuran 50 cm. Meskipun bukan ukuran patokan, ini digunakan untuk memanfaatkan bahan yang ada. Jarak 60 cm juga bisa digunakan, namun untuk efisiensi bahan, dipilih 50 cm.
- Setelah mengukur jarak antar kanal, bobok bagian yang diperlukan untuk menempatkan struktur besi di jaringan.
2. Pemasangan Kanal C
- Pasang balok gantung yang akan menjadi tumpuan rangka bekisting.
- Buat rangka dari kanal C dengan cara dobel dan diikat menggunakan pengikat baja ringan.
- Fungsi kanal C adalah sebagai tumpuan dan pengganti rangka kayu, agar lebih ekonomis dan bisa dipakai berulang kali.
3. Penggunaan Triplek
- Gunakan triplek dengan ketebalan 9 mm sebagai alas untuk bekisting. Triplek ini cukup kuat untuk menopang coran beton.
- Tambahkan ganjalan dari reng 2 cm di antara kanal C untuk mempermudah pembongkaran bekisting setelah pengecoran.
4. Perakitan Besi (Pembesian)
- Rakit besi yang akan digunakan untuk balok gantung. Lakukan pemasangan rangkaian besi terlebih dahulu sebelum proses pengecoran untuk memudahkan pekerjaan.
- Pastikan besi yang sudah terpasang diikat dengan baik menggunakan kawat bendrat.
5. Penggunaan Benang dan Kasu
- Pasang benang sebagai patokan agar posisi kanal dan kasu (penyangga) tetap lurus dan rata. Hal ini penting untuk menjaga kestabilan bekisting.
- Gunakan kasu ukuran 5 cm x 5 cm sebagai penyangga bawah rangka bekisting. Kasu ini diikat dengan bendrat ke reng agar tidak bergeser.
6. Pemasangan Penyangga
- Pasang tiang penyangga di bawah rangka baja ringan dengan jarak sekitar 1 meter antar tiang.
- Gunakan alas untuk tiang agar tiang tidak ambles ke dalam tanah dan tetap stabil.
7. Pelapisan dengan Plastik
- Setelah triplek terpasang, lapisi permukaan triplek dengan plastik. Plastik ini berfungsi sebagai pelindung agar air dari coran tidak langsung meresap ke triplek, sehingga triplek tidak cepat rusak.
- Plastik juga membantu menghasilkan coran yang lebih halus dan kualitas yang lebih baik karena air tidak cepat mengering.
8. Pemasangan Sekat dan Void
- Untuk void atau lubang udara, ukur dan pasang sekat-sekat menggunakan kanal C sesuai dengan ukuran yang diinginkan (contohnya, void ukuran 25 cm untuk sirkulasi udara).
- Void ini biasanya digunakan sebagai ventilasi tambahan atau penyejuk ruangan.
9. Proses Akhir
- Periksa kembali seluruh pemasangan, pastikan tidak ada bagian yang longgar.
- Pastikan tiang penyangga terpasang kuat dan seluruh sistem bekisting siap untuk pengecoran.
10. Pengecoran dan Pembongkaran
- Setelah cor beton selesai, bekisting bisa dibongkar dengan mudah berkat penggunaan ganjal reng dan bendrat, yang mempermudah pelepasan.
- Bekisting yang tidak rusak bisa digunakan kembali untuk proyek-proyek berikutnya.
Dengan langkah-langkah di atas, bekisting dapat digunakan lebih hemat dan efisien, karena material seperti kanal C dan triplek dapat dipakai berulang kali.
kanalesia.com | Bringing the knowledge you need