Tutorial Pembuatan Biochar dan Asap Cair


Berikut adalah langkah-langkah detail untuk membuat biocar menggunakan drum sebagai tungku pembakaran:

1. Persiapan Alat dan Bahan

  • Drum: Siapkan drum bekas yang akan digunakan sebagai tungku. Buat lubang-lubang kecil di bagian bawah drum untuk ventilasi udara.
  • Batu Bata: Gunakan batu bata untuk menopang drum. Siapkan setidaknya dua tumpuk batu bata sebagai dudukan.
  • Bahan Baku: Kumpulkan bahan baku yang akan dijadikan arang, seperti kayu, ranting, atau sisa-sisa tanaman lainnya.
  • Kayu Bakar: Siapkan kayu bakar untuk memulai pembakaran awal.

2. Menyusun Drum

  • Dudukan Drum: Letakkan dua tumpukan batu bata di lokasi pembakaran. Batu bata ini akan berfungsi sebagai dudukan drum.
  • Posisi Drum: Balikkan drum sehingga lubang-lubang ventilasi yang telah dibuat berada di bagian bawah. Lubang-lubang ini akan memungkinkan udara masuk untuk proses pembakaran.

3. Memasukkan Bahan Baku

  • Pengisian Drum: Masukkan bahan baku (kayu atau bahan organik lain) ke dalam drum. Susun bahan baku dengan rapi agar pembakaran merata.
  • Penambahan Kayu Bakar: Letakkan kayu bakar di bagian bawah drum, di atas lubang-lubang ventilasi.

4. Proses Pembakaran Awal

  • Pembakaran: Nyalakan kayu bakar yang telah dimasukkan. Api akan mulai membakar bahan baku dari bawah.
  • Pengaturan Oksigen: Pastikan jumlah oksigen yang masuk tidak terlalu banyak. Jika terlalu banyak oksigen, bahan baku akan terbakar terlalu cepat dan menjadi abu. Untuk itu, dapat dilakukan pengurangan jumlah udara yang masuk dengan menutup sebagian lubang ventilasi jika diperlukan.

5. Proses Pengarangan

  • Pengawasan: Amati warna asap yang keluar dari drum. Selama proses pembakaran, asap yang keluar akan berubah dari pekat ke warna yang lebih terang. Saat asap mulai berwarna keabu-abuan atau putih, ini menandakan proses pengarangan sudah hampir selesai.
  • Penutupan Drum: Setelah bahan baku terbakar secara merata dan mulai menjadi arang, kurangi suplai oksigen dengan menutup lubang-lubang ventilasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari bahan baku menjadi abu dan bukan arang.
  • Waktu Pembakaran: Proses ini bisa berlangsung selama 4 hingga 24 jam tergantung pada volume bahan baku. Pembakaran yang lebih banyak membutuhkan waktu lebih lama.

6. Pemeriksaan Arang

  • Pendinginan Drum: Biarkan drum dingin sebelum membuka tutupnya. Arang yang dihasilkan harus dalam kondisi dingin sebelum dikeluarkan.
  • Pengecekan Arang: Periksa kualitas arang dengan memecahkan beberapa potongan. Arang berkualitas baik akan mengkilat di bagian dalamnya.

7. Pengeluaran Arang

  • Pengeluaran Arang: Keluarkan arang dari drum. Lakukan dengan hati-hati agar arang tidak bercampur dengan abu.
  • Pemisahan Abu: Pisahkan abu dari arang. Abu yang dihasilkan bisa disimpan terpisah untuk digunakan sebagai media tanam jika diperlukan.

8. Penyimpanan dan Penggunaan Arang

  • Penyimpanan: Simpan arang yang sudah dipisahkan dari abu dalam karung atau wadah lain yang bersih.
  • Penggunaan: Arang ini bisa digunakan sebagai bahan bakar, atau untuk aplikasi lain yang memerlukan arang berkualitas tinggi.

9. Penanganan Masalah

  • Pembakaran Kembali: Jika setelah dikeluarkan, arang masih menunjukkan tanda-tanda pembakaran (misalnya masih hangat atau mulai mengeluarkan asap), percikkan sedikit air untuk memadamkannya.
  • Penggunaan Abu: Abu dapat digunakan untuk media tanam, tetapi jangan terlalu banyak karena dapat meracuni tanaman.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menghasilkan biocar berkualitas baik yang siap digunakan.

Untuk lebih jelasnya, simak video berikut

https://www.youtube.com/watch?v=8K2KkHUY8q0

Have any Question or Comment?

Leave a Reply