menanam cabe rawit di galon berbuah lebat


Berikut adalah langkah-langkah detail untuk menanam cabai rawit menggunakan pot dari bekas galon air mineral:

Alat dan Bahan:

  1. Galon Bekas Air Mineral – 1 buah.
  2. Pisau/Cutter – Untuk memotong galon.
  3. Bor, Solder, atau Besi Panas – Untuk membuat lubang drainase.
  4. Cat dan Kuas – Untuk mengecat bagian luar pot.
  5. Tanah – Sebagai media tanam.
  6. Kompos – Sebagai bahan tambahan media tanam.
  7. Sekam Mentah – Sebagai bahan campuran media tanam. (bisa beli di shopee)
  8. Arang Sekam – Untuk memperbaiki struktur tanah. (bisa beli di shopee)
  9. Kapur Dolomit (opsional) – Untuk menetralkan pH tanah. (bisa beli di shopee)
  10. Bibit Cabai Rawit – Sebagai tanaman utama. (bisa beli di shopee)
  11. Air – Untuk penyiraman.
  12. Pupuk NPK 16-11 – Untuk pemupukan. (bisa beli di shopee)
  13. Pupuk Karate Plus Boroni – Untuk pemupukan tambahan. (bisa beli di shopee)
  14. Pestisida – Untuk mencegah hama. (bisa beli di shopee)
  15. Fungisida – Untuk mencegah penyakit jamur. (bisa beli di shopee)

Langkah-langkah:

  1. Memotong Galon:

    • Potong galon menjadi dua bagian dengan mengikuti alur garis yang ada pada galon.
    • Gunakan pisau atau cutter untuk memotong dengan hati-hati agar potongannya rapi.
  2. Membuat Lubang Drainase:

    • Buat beberapa lubang kecil di bagian bawah galon untuk drainase.
    • Lubang-lubang ini berguna agar air tidak menggenang di dalam pot dan akar tanaman tidak membusuk.
    • Anda bisa menggunakan bor, solder, atau besi yang dipanaskan untuk membuat lubang.
  3. Mengecat Galon:

    • Cat bagian luar galon untuk mempercantik dan melindungi akar tanaman dari sinar matahari langsung.
    • Setelah pengecatan selesai, jemur pot hingga cat benar-benar kering.
  4. Mempersiapkan Media Tanam:

    • Campurkan tanah, kompos, sekam mentah, dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1:1.
    • Jika tersedia, tambahkan satu genggam kapur dolomit untuk menetralkan pH tanah.
    • Aduk semua bahan hingga tercampur rata.
  5. Mengisi Pot dengan Media Tanam:

    • Setelah pot kering, isikan media tanam yang sudah dicampur ke dalam pot.
    • Pastikan pot terisi penuh namun tidak terlalu padat, sehingga akar bisa tumbuh dengan baik.
  6. Penempatan Pot:

    • Letakkan pot di tempat yang mendapatkan sinar matahari penuh.
    • Siram media tanam sebelum melakukan penanaman bibit.
  7. Menanam Bibit Cabai:

    • Buat lubang kecil di tengah-tengah pot, sedalam daun lembaga bibit.
    • Masukkan bibit cabai ke dalam lubang dan timbun kembali dengan tanah.
    • Siram sedikit-sedikit untuk menjaga kelembaban tanah.
  8. Perawatan Rutin:

    • 10 Hari Setelah Tanam: Bersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman.
    • Pemupukan: Gunakan pupuk NPK 16-11 dengan dosis 1 sendok makan larutkan dalam 3 liter air, siramkan ke pot setiap 1 minggu sekali. Untuk setiap pot, siramkan satu gelas larutan pupuk.
    • 25 Hari Setelah Tanam: Jika tanaman tampak lebih rimbun, lakukan pemangkasan pucuk untuk merangsang pertumbuhan tunas baru.
    • 45 Hari Setelah Tanam: Pasang ajir atau penopang untuk tanaman agar tidak roboh terkena angin atau hujan.
    • Penyemprotan Pestisida dan Fungisida: Lakukan penyemprotan setiap minggu menggunakan fungisida dan pestisida sesuai dosis yang dianjurkan. Campurkan fungisida dan pestisida ke dalam 1 liter air dan semprotkan pada pagi atau sore hari.
  9. Pemanenan:

    • 60-80 Hari Setelah Tanam: Cabai sudah mulai berbuah dan sebagian mulai memerah. Anda bisa memanen cabai pertama saat sudah cukup banyak yang berwarna merah.
    • Lakukan pemetikan bersama tangkai untuk menjaga kesegaran buah.

Dengan langkah-langkah ini, Anda bisa menikmati hasil panen cabai rawit yang subur dan sehat!

Untuk lebih jelasnya, simak video berikut

Have any Question or Comment?

Leave a Reply