Cara Kerja Panel Surya


Prinsip Dasar Energi Listrik

Energi listrik tercipta dari aliran elektron. Contohnya dapat dilihat pada rangkaian sederhana yang terdiri dari baterai, kabel, saklar, dan lampu. Ketika saklar dinyalakan, elektron dari kutub negatif baterai mengalir menuju kutub positif melalui kabel, melewati lampu. Pergerakan elektron inilah yang membuat lampu menyala.

Aliran elektron terjadi karena adanya perbedaan muatan antara dua kutub pada baterai:

  • Kutub positif memiliki lebih sedikit elektron.
  • Kutub negatif memiliki kelebihan elektron.

Struktur Panel Surya

Panel surya, atau solar panel, terdiri dari beberapa lapisan yang bertugas mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Lapisan utama yang berfungsi menghasilkan listrik adalah solar cell.

Komposisi Solar Cell

Solar cell tersusun dari dua lapisan utama:

  1. Lapisan negatif (di atas): Dibuat dari silikon yang dicampur dengan fosfor, sehingga memiliki kelebihan elektron.
  2. Lapisan positif (di bawah): Dibuat dari silikon yang dicampur dengan boron, sehingga memiliki kekurangan elektron, yang menciptakan lubang-lubang elektron.

Ketika kedua lapisan ini digabungkan, terbentuk area netral di persinggungan yang disebut depletion zone, di mana semua lubang elektron diisi oleh elektron.


Bagaimana Panel Surya Menghasilkan Listrik

  1. Peran Sinar Matahari:

    • Sinar matahari mengandung partikel cahaya bernama foton. Ketika foton mengenai solar cell, ia memberikan energi yang cukup untuk melepaskan elektron dari lubang-lubangnya.
    • Elektron yang lepas bergerak menuju lapisan negatif, sementara lubang elektron bergerak menuju lapisan positif.
  2. Terbentuknya Arus Listrik:

    • Elektron yang terlepas ini menciptakan perbedaan muatan antara lapisan negatif (berlebih elektron) dan lapisan positif (berlebih lubang elektron).
    • Ketika kedua lapisan dihubungkan menggunakan kabel konduktor, elektron dari lapisan negatif akan mengalir ke lapisan positif melalui sirkuit eksternal, menciptakan arus listrik DC.

Komponen Pendukung Panel Surya

  1. Lapisan Anti-Pantul:

    • Lapisan ini mencegah pantulan sinar matahari yang berlebihan, sehingga lebih banyak cahaya diserap ke dalam solar cell.
  2. Terminal Positif dan Negatif:

    • Terminal positif berada di bawah lapisan positif.
    • Terminal negatif berada di atas lapisan negatif.
  3. Penyusunan Solar Cell:

    • Beberapa solar cell disusun secara seri di dalam sebuah panel. Jumlah solar cell dalam satu panel menentukan daya listrik yang dihasilkan:
      • 36 cell: 18 volt, 8 ampere (144 watt).
      • 60 cell: 30 volt, 8 ampere (240 watt).
      • 72 cell: 36 volt, 8 ampere (288 watt).

Pengolahan dan Penyimpanan Energi

  1. Konversi DC ke AC:

    • Listrik yang dihasilkan panel surya berbentuk arus searah (DC). Untuk digunakan dalam perangkat rumah tangga, arus ini harus diubah menjadi arus bolak-balik (AC) menggunakan inverter.
  2. Penyimpanan di Baterai:

    • Sebelum listrik digunakan atau dikonversi, biasanya disimpan terlebih dahulu dalam baterai. Ini memastikan suplai listrik tetap tersedia meskipun tidak ada sinar matahari, seperti di malam hari.

Keuntungan dan Kapasitas Panel Surya

  • Keuntungan:
    • Energi terbarukan, ramah lingkungan, dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
    • Pemeliharaan yang relatif mudah.
  • Kapasitas untuk Rumah Tangga:
    • Biasanya membutuhkan 3–4 panel untuk mencukupi kebutuhan listrik rumah tangga.
    • Panel surya dapat disesuaikan skalanya tergantung kebutuhan daya.

Kesimpulan

Panel surya bekerja berdasarkan efek fotovoltaik, di mana sinar matahari memicu pergerakan elektron dalam solar cell, menghasilkan arus listrik. Dengan bantuan komponen seperti inverter dan baterai, listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga atau skala besar seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Panel surya menjadi solusi yang efisien dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi global.

Have any Question or Comment?

Leave a Reply