Bab 1 – TikTok dan Dampaknya pada Pengguna
Pada Agustus 2024, TikTok telah menjadi salah satu platform dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia, di mana Indonesia menjadi negara dengan pengguna paling aktif di perangkat Android. Hal ini memicu kekhawatiran terkait potensi dampak negatif jika tidak ada perubahan signifikan dalam cara pengguna memanfaatkan platform ini. Selain jumlah pengguna yang tinggi, TikTok juga mencatatkan durasi penggunaan terlama, khususnya di kalangan pengguna Android.
TikTok memberikan kebebasan yang luas kepada penggunanya untuk menciptakan dan menyebarkan konten, sehingga muncul fenomena di mana siapa pun dapat menjadi viral. Namun, hal ini juga menimbulkan perdebatan mengenai kualitas konten yang dihasilkan, di mana sebagian besar dianggap kurang bermutu atau tidak memiliki nilai edukasi.
Bab 2 – Dinamika Pengguna Media Sosial
Diskusi ini menyoroti perbedaan perilaku pengguna di berbagai platform media sosial seperti Twitter, Instagram, dan TikTok. Di platform seperti Twitter, pengguna cenderung lebih kritis dan terlibat dalam diskusi yang lebih terstruktur dan berbasis logika. Sebaliknya, di TikTok, konten dan respons pengguna lebih bersifat emosional dan dianggap kurang terstruktur. Penelitian menunjukkan adanya korelasi antara tingkat pendidikan dan kemampuan pengendalian emosi, di mana individu dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah lebih rentan terhadap manipulasi emosional.
Fenomena ini menunjukkan betapa mudahnya orang dengan latar belakang pendidikan rendah untuk dipengaruhi oleh informasi yang tidak valid atau propagandis. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa media sosial seperti TikTok dapat digunakan untuk mempengaruhi opini publik, baik untuk kepentingan politik maupun komersial.
Bab 3 – Perkembangan TikTok dan Tantangan yang Muncul
TikTok berkembang dengan pesat, terutama di Indonesia, namun pertumbuhan ini membawa dampak. TikTok membuka peluang bagi siapa saja untuk menjadi pembuat konten, tanpa memandang latar belakang pendidikan. Namun, konten yang paling sering viral sering kali tidak memiliki nilai edukatif atau substantif. Platform ini didominasi oleh konten bersifat drama, ejekan, hingga konten yang dianggap kurang mendidik, yang berisiko memperburuk kualitas konsumsi informasi penggunanya.
Tingginya permintaan akan konten semacam ini membuat TikTok terus menyediakannya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa platform tersebut, secara tidak langsung, berperan dalam menurunkan kualitas pemikiran masyarakat karena menyediakan konten yang tidak memberikan manfaat edukatif.
Bab 4 – Moderasi Konten dan Akun Pengguna
Salah satu keunggulan TikTok adalah kemampuannya memungkinkan pengguna baru dengan nol pengikut untuk memperoleh jutaan tampilan video. Hal ini dipermudah oleh kebijakan moderasi konten yang lebih longgar dibandingkan platform lain seperti Instagram atau Twitter. Di platform tersebut, pengguna membutuhkan waktu dan konsistensi untuk mendapatkan pengikut dan tampilan video yang banyak.
Namun, TikTok tidak hanya perlu memoderasi konten yang disebarkan, tetapi juga perlu memastikan bahwa akun-akun yang ada tidak digunakan untuk menyebarkan informasi yang menyesatkan atau tujuan-tujuan yang merugikan. Contohnya, dalam konteks politik, TikTok telah terbukti digunakan sebagai alat kampanye yang efektif oleh sejumlah kandidat presiden di beberapa negara.
Bab 5 – Tanggung Jawab Platform
Meskipun TikTok sendiri tidak secara langsung menimbulkan bahaya, platform ini menyediakan lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan propaganda atau informasi yang salah. TikTok memungkinkan pembuatan akun palsu, penyebaran informasi oleh buzzer, dan manipulasi persepsi publik. Oleh karena itu, platform ini diharapkan bertanggung jawab dalam memoderasi tidak hanya konten, tetapi juga akun-akun yang terdaftar.
TikTok harus bertindak lebih tegas dalam memastikan bahwa platformnya tidak dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi yang berpotensi merugikan. Sebagai analogi, penjual senjata tidak bisa lepas tangan hanya karena mereka menjual produk, tanpa memastikan bahwa pembeli memiliki sertifikasi atau izin yang sah.
Kesimpulan
Artikel ini menekankan pentingnya tanggung jawab TikTok dalam mengelola konten dan akun di platformnya. Meskipun TikTok menyediakan kebebasan bagi penggunanya untuk berekspresi, platform ini juga memiliki potensi untuk menjadi alat manipulasi yang berbahaya jika tidak dikelola dengan baik.
Selain itu, artikel ini menyoroti bahwa individu dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah lebih rentan terhadap manipulasi emosional. Oleh karena itu, penting bagi platform seperti TikTok untuk tidak hanya berfokus pada pertumbuhan jumlah pengguna, tetapi juga memperhatikan kualitas konten serta dampaknya terhadap masyarakat, terutama yang memiliki akses pendidikan yang terbatas.
kanalesia.com | Bringing the knowledge you need