21 Kunci Rahasia Untuk Memahami Bitcoin


1. Fiat Money (Easy Money)

Fiat money adalah uang yang tidak didukung oleh aset fisik seperti emas atau perak, melainkan oleh kepercayaan kepada pemerintah yang menerbitkannya. Karena tidak di-back up oleh komoditi apapun, uang fiat dapat dicetak dalam jumlah tak terbatas, menyebabkan inflasi atau bahkan hiperinflasi. Voltaire mengatakan bahwa semua uang kertas akan kembali ke nilai intrinsiknya, yaitu nol. Contoh kegagalan uang fiat adalah peristiwa hiperinflasi yang terjadi di beberapa negara.

2. Hard Money

Hard money adalah uang yang sulit atau tidak mungkin dicetak lagi karena berbasis komoditas seperti emas atau perak. Di masa lalu, orang-orang hanya memiliki dua pilihan: easy money (Fiat Money) atau hard money (emas dan perak). Hard money memiliki keterbatasan jumlah dan membutuhkan usaha besar untuk memperoleh, seperti menambang logam mulia.

3. Bitcoin sebagai Ultra Hard Money

Bitcoin disebut sebagai Ultra Hard Money karena jumlahnya yang sangat terbatas, yaitu 21 juta koin. Sama seperti emas, Bitcoin membutuhkan sumber daya besar untuk ditambang dan dijaga dalam sistem yang transparan serta portable. Bitcoin memberikan alternatif kepada orang-orang sebagai hard money di era digital yang sulit dipalsukan dan tidak bisa dicetak lebih banyak.

4. Bitcoin Bukan Crypto Aset

Bitcoin sering disalahpahami sebagai aset kripto biasa, padahal Bitcoin memiliki misi yang berbeda. Bitcoin adalah bentuk digital dari emas (Gold 2.0), mengembalikan fungsi uang sebagai store of value (penyimpan nilai). Sementara aset kripto lain cenderung digunakan dalam bisnis dan memiliki token governance, Bitcoin difokuskan pada menjadi uang yang lebih baik daripada emas.

5. Peace Money

Fiat money sering digunakan oleh pemerintah untuk membiayai perang. Uang Fiat dicetak dengan mudah saat negara membutuhkan biaya besar untuk perang, seperti pada Revolusi Amerika, perang Napoleon, atau perang Vietnam. Sebaliknya, Bitcoin sebagai mata uang yang terbatas memberikan harapan untuk menghindari perang karena negara tidak bisa mencetak uang seenaknya untuk membiayai konflik.

6. Protes Damai Melalui Bitcoin

Bitcoin memberi kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan protes terhadap sistem keuangan yang dinilai curang. Sebagai mata uang yang tidak bisa dicetak atau dikontrol oleh bank sentral, dengan memegang Bitcoin, orang dapat melakukan protes damai terhadap sistem fiat yang terus mengalami penurunan nilai akibat inflasi dan kebijakan ekonomi yang tidak stabil.

7. Uang yang Ultra Portable

Bitcoin sangat portable dan mudah dibawa ke mana saja. Tidak seperti emas yang sulit dibawa dalam jumlah besar, Bitcoin dapat disimpan dan ditransaksikan dengan mudah di seluruh dunia. Ini menjadikan Bitcoin sebagai uang yang lebih baik dan praktis di era globalisasi dibandingkan mata uang fisik atau logam mulia.

8. Bitcoin adalah Cross-Border Money

Bitcoin dapat dengan mudah dipindahkan melintasi batas negara. Tidak seperti uang kertas atau saham yang sulit dibawa lintas negara atau dibatasi oleh regulasi lokal, Bitcoin tetap ada di blockchain dan hanya memerlukan kunci pribadi untuk diakses dari mana saja di dunia. Dalam situasi krisis seperti di Lebanon, Bitcoin menawarkan solusi untuk tetap memiliki akses terhadap aset tanpa tergantung pada sistem perbankan yang runtuh.

9. Bitcoin Anti Sensor dan Permissionless

Bitcoin memberikan kebebasan finansial kepada setiap individu. Tidak ada otoritas atau pemerintah yang dapat membekukan atau memblokir transaksi Bitcoin. Ini berbeda dengan rekening bank yang bisa dibekukan berdasarkan kebijakan pemerintah atau perbankan. Oleh karena itu, Bitcoin sering digunakan oleh aktivis atau individu yang membutuhkan sistem pembayaran yang tidak bisa diintervensi.

10. People’s Money

Bitcoin dianggap sebagai uang rakyat (people’s money) karena tidak dikontrol oleh pemerintah atau lembaga sentral. Ada tiga jenis uang berdasarkan siapa yang menciptakannya:

  • G-Money: Uang berbasis komoditas seperti emas dan perak.
  • Government Money: Uang yang diterbitkan oleh pemerintah, seperti uang fiat.
  • People’s Money: Uang yang diciptakan oleh masyarakat untuk masyarakat, seperti Bitcoin, yang tidak bisa diubah atau dikendalikan oleh pihak ketiga.
 

Berikut adalah penjelasan detail mengenai 11 kunci rahasia Bitcoin yang sering disebutkan:

11. Incorruptible Money

Bitcoin berbeda dengan mata uang fiat karena tidak dapat dipalsukan atau dikorupsi. Jumlah Bitcoin yang beredar dibatasi hanya 21 juta koin, dan ini diatur melalui kode sumber terbuka yang dipatuhi oleh semua node di jaringan. Tidak ada entitas yang bisa mengubah aturan atau suplai Bitcoin, yang membuatnya tidak rentan terhadap manipulasi politik atau kebijakan pemerintah.

12. Regulated by Code

Meskipun ada mitos bahwa Bitcoin tidak dapat diregulasi, kenyataannya justru Bitcoin diregulasi oleh kode yang tertanam dalam sistemnya. Jaringan Bitcoin diatur oleh aturan yang diprogramkan, seperti batas maksimal 21 juta koin, algoritma konsensus Proof of Work, dan protokol yang memastikan transaksi tidak dapat dipalsukan atau diduplikasi. Ini membuat Bitcoin tidak tunduk pada regulasi tradisional, tetapi mengikuti aturan yang sudah tertanam di dalam sistem.

13. Double-Spending Prevention

Bitcoin memiliki mekanisme bawaan yang mencegah double-spending, yakni situasi di mana seseorang mencoba menggunakan koin yang sama lebih dari sekali. Mekanisme ini dijalankan oleh jaringan Bitcoin melalui konsensus terdistribusi, di mana node dan penambang bekerja bersama untuk memvalidasi transaksi secara transparan.

14. Decentralized Control

Tidak ada satu entitas yang mengendalikan 51% dari jaringan Bitcoin. Ini berarti bahwa tidak ada pemerintah, perusahaan, atau individu yang memiliki kekuasaan penuh atas Bitcoin. Semua node di jaringan memiliki hak yang sama dalam menjalankan protokol, yang memastikan bahwa Bitcoin tidak dapat diambil alih oleh pihak tertentu.

15. Hyper-Liquid Asset

Bitcoin adalah aset yang sangat cair (liquid), yang berarti dapat dipertukarkan kapan saja, di mana saja, tanpa batasan waktu atau geografi. Transaksi Bitcoin dapat dilakukan 24/7 tanpa perlu menunggu hari kerja atau perantara seperti bank. Ini berbeda dengan aset tradisional seperti properti atau saham yang membutuhkan waktu lebih lama untuk diperdagangkan.

16. Deflationary Money

Bitcoin memiliki sifat deflasi, yang artinya suplai Bitcoin akan semakin sedikit dari waktu ke waktu. Halving, sebuah mekanisme pemotongan imbalan blok sebesar 50% setiap empat tahun sekali, membuat laju penerbitan koin baru semakin lambat. Karena jumlah Bitcoin terbatas, nilai relatifnya cenderung meningkat seiring waktu, berbeda dengan fiat yang cenderung inflasi.

17. Proof of Work (PoW)

Bitcoin menggunakan mekanisme konsensus Proof of Work (PoW), di mana penambang harus memecahkan teka-teki kriptografi untuk memvalidasi transaksi dan mendapatkan imbalan. PoW membutuhkan energi dan sumber daya yang besar, tetapi inilah yang memberi Bitcoin nilai intrinsik karena menghasilkan koin melalui kerja keras dan biaya energi yang nyata.

18. Immutable Ledger

Buku besar (ledger) Bitcoin bersifat immutable, artinya setelah transaksi dicatat di blockchain, tidak ada satu pihak pun yang dapat mengubah atau menghapusnya. Blockchain yang terdesentralisasi ini memastikan bahwa catatan transaksi tidak dapat dimanipulasi, memberikan kepastian dan keandalan pada kepemilikan aset.

19. Self-Custody

Bitcoin memberikan kekuasaan penuh kepada pemiliknya untuk menyimpan koin mereka sendiri tanpa perantara pihak ketiga. Melalui self-custody, individu bisa menyimpan Bitcoin dalam dompet pribadi dan mengontrol sepenuhnya, tanpa harus bergantung pada layanan keuangan seperti bank yang bisa dibatasi atau ditutup.

20. Backed by Energy

Bitcoin secara tidak langsung “di-back up” oleh energi. Proses penambangan Bitcoin membutuhkan daya komputasi yang sangat besar, dan energi tersebut adalah salah satu alasan mengapa Bitcoin disebut sebagai “Ultra-Hard Money”. Sama seperti emas yang membutuhkan usaha besar untuk ditambang, Bitcoin juga membutuhkan sumber daya yang signifikan untuk dihasilkan.

21. Hedge against Bad Government

Bitcoin bisa berfungsi sebagai pelindung (hedge) dari kebijakan pemerintah yang buruk. Pemerintah atau bank sentral bisa saja mencetak uang fiat secara berlebihan, menyebabkan inflasi tinggi dan merugikan nilai tabungan masyarakat. Bitcoin, dengan jumlah yang terbatas dan tidak bisa dipengaruhi oleh kebijakan moneter suatu negara, menjadi alternatif bagi individu untuk melindungi kekayaan mereka dari ketidakstabilan ekonomi dan kebijakan yang buruk.

Kesimpulannya, Bitcoin memiliki sejumlah karakteristik unik yang membuatnya berbeda dari aset dan mata uang tradisional. Kunci-kunci tersebut mencakup fitur keamanan, transparansi, desentralisasi, dan kemampuan untuk berfungsi sebagai lindung nilai terhadap risiko inflasi serta keputusan pemerintah yang buruk.



Have any Question or Comment?

Leave a Reply